Lompat TInggi
Salam Sahabat tech, Pada kesempatan kali ini mimin ingin membagi materi tentang lompat tinggi. Apa sih itu lompat tinggi? cara melakukannya itu bagaimana ya? Apa macam-macam gaya pada lompat tinggi? nah itu semua akan mimin bahas pada kesempatan kali ini . Gak usah basa-basi lagi lasung aja ya mimin mulai!!!!
Lompat tinggi adalah salah satu bagian dari cabang olahraga atletik yang mengandalkan pada kekuatan otot perut dan otot kaki. Kamui harus bersungguh-sungguh berlatih bila ingin dapat melakukan lompatan tinggi dengan capaian target ketinggian maksimal. Tujuannya untuk mendapatkan lompatan tertinggi, dan tentunya mendapat nilai yang terbaik.
Dalam Melakukan Lompat tinggi ini Sahabat tech ada beberapa gaya yang dapat kita praktekan dalam lompat jauh tentunya tingkat kesulitannya berbeda-beda nah ayo kita bahas satu persatu!!!
1. TEKNIK STRADDLE (GAYA GULING)
Teknik Straddle dapat dilakukan dengan mengambil jarak awalan dimulai dari samping antara 4, 6, 8, 10 langkah, tergantung dengan ketinggian target yang ingin dilewati. Jika menggunakan kaki kiri sebagai tumpuan, maka ayunkanlah kaki kanan ke arah belakang dengan posisi badan menuju kedepan.
Setelah mengayunkan kaki, lalu kemudian posisi badan pada saat diudara atau diatas mistar dengan keadaan tengkurap. Baiknya posisi pinggang diusahakan untuk lebih tinggi dibandingkan dengan posisi kepala.
Pada saat posisi terjatuh, tumpuan tepat berada pada kedua tangan lalu kaki yang diayunkan pertama mendarat. Kemudian dilanjutkan dengan menggulingkan badan yang diawali dengan bagian punggung tangan dan berakhir pada bahu.
TEKNIK AWALAN STRADDLE
- Posisi mengambil ancang-ancang yang tidak terlalu jauh
- Berlari dengan tidak terlalu cepat atau sedang
- Awalan posisi dari samping kurang lebih 30 hingga 40 derajat jarak dengan tiang lompatan
- Berlari agak menyerong dari arah mistar
TEKNIK TOLAKAN STRADDLE
- Gunakan tumpuan kaki yang disekat oleh mistar
- Pada saat akan melakukan tolakan, baiknya posisi badan agak sedikit condong kebelakang atau merebah
- Posisi kaki bertumpuan menolak keatas, sehingga kedua lutut kaki lurus dan kedua tangan serta kaki juga diayunkan dengan tenaga secara maksimal.
TEKNIK STRADDLE PADA SAAT DIATAS MISTAR
- Badan berposisi tengkurap
- Badan agak sedikit turun pada saat posisi kaki akan segera diluruskan ke belakang
TEKNIK MENDARAT STRADDLE
Padaa saat mengunakan kaki kiri sebagai tumpuan, maka posisi mendaratnya menggunakan kaki kanan terlebih dahulu, begitu juga sebaliknya jika menggunakan kaki kiri sebagai tumpuan, maka gunakanlah kaki kiri sebagai terlebih dahulu pada saat pendaratan. Lalu barulah dilanjutkan dengan gerakan berguling.
Gaya Flop
Gaya Flop Dalam Lompat Tinggi - Dugaan semula yang menyatakan bahwa gaya straddle dianggap sebagai gaya yang terakhir, ternyata salah. Karena beberapa tahuun kemudian muncullah gaya baru, yaitu Gaya Flop. Gaya ini diciptakan oleh Dick (Ricarod) Fosbury, seorang pelompat tinggi dari Amerika.
Dalam Olympiade Mexico tahun 1968 dengan gaya tersebut Fosbury berhasil menduduki juara pertama. Mulai saat itu pula perhatiaan para ahli atletik tertuju pada gaya baru yang unik itu. Dikatakan unik, karena saat melewati mistar posisi badan dalam keadaan terlentang dan mendarat dengan bagian punggung terlebih dahulu dalam posisi terlentang.
Pada gaya flop terdapat komponen-komponen kekuatan dan gerak putaran saat melompat :
a. Kekuatan menolak
- Kekuatan kearah vertikal (lambung keatas)
- Kekuatan kearah horizontal (mendatar)
- Kekuatan kombinasi antara kekuatan horizontal dan transversal
b. Gerakkan putaran saat melayang
- Putaran pada as vertikal (saat akan membelakangi mistar)
- Putaran pada as horizontal (saat melewati mistar)
- Putaran kombinasi antara pada as horizontal dan transversal
Analisa gerakkan Gaya Flop sebagai berikut :
Awalan
- Pada mulanya awalan yang dilakukan oleh Fosbury berbentuk lingkaran/melengkung (kurve) hampir setengah lingkaran. Titik awalan dari depan melingkar kekiri (Fosbury bertumpu dengan kaki kanan). Cara melakukan awalan sejenis ini (melingkar) Fosbury mendarat diri pada teori gaya sentrifugal, yaitu suatu benda yang bergerak cepat pada jalur melengkung (melingkar), apabila benda tersebut berhenti mendadak akan terlempar keluar menjauhi titik pusat lingkaran.
Demikian pula pada awalan gaya flop ini, Dengan awalan yang melengkung, setelah bertumpu pihak pelompat akan lebih mudah berputar keluar pad aporos vertical dalam usahanya membelakangi mistar. Namun dalam beberapa segi awalan jenis melingkar ini ada kelemahannya, antara lain :
1) Berlari cepat saat mengambil awalan pada jalur melingkar dengan jari-jari kecil relatif sulit kecil agak sulit dilakukan
2) Keajegan dan ketepatan langkah awal pada setiap lompatan agak sulit di pertahankan.
3) Awalan yang langsung melingkar lebih banyak menuntut tenaga, karena jalur awalan relatif harus panjang.
Itulah sebabnya maka muncul awalan dengan bentuk yang lain, yaitu arahnya tegak lurus atau sedikit serong dari sisi luar, pada tiga langkah terakhir baru berbelok/melengkung kedalam kearah titik tumpu.
Dengan kedua jenis awalan ini kelemahan awalan melingkar dapat dihindari.
- Langkah awal pada gaya flop lebih cepat dibanding dengan gaya straddle, karena semakin cepat laju awalan akan mempermudah timbulnya gerak putaran keluar pada poros vertical setelah tumpuan dilakukan.
- Banyaknya langkah sekitar 9 sampai 15 langkah tergantung kemantapan dari kemampuan masing-masing pelompat
Tumpuan
- Bertumpu dengan kaki yang terjauh dari mistar (kaki laur).
- Trik tumpuan berada pada jarak sekitar 60 - 100 cm dari mistar
- Saat akan bertumpu berat badan diturunkan dengan cara menekuk kaki tumpu tumpuan sekitar 130 - 160 derajad. Sikap badan relatif tetap tegak (tidak perlu condong kebelakang), agar gerakkan putaran keluar pada poros vertikal tidak mengalami hambatan.
- Saat tumpuan, kaki bebas tidak perlu diayun lurus pada lutut paha saja yang diangkat maksimal sehingga pinggul dan agak diputar kearah kaki tumpu (inipun untuk mempermudah timbulnya putaran pada as vertikal).
- Saat bertumpu ayunan tangan bisa secara ganda atau dengan cara biasa saja.
- Saat kaki tumpu lepas dari tanah, badan mulai diputar keluar pada poros vertikal untuk membelakangi mistar, paha kaki bebas (kaki ayun) tetap diangkat setinggi pinggul, tungkai bawah ditekuk rileks pada lutut.
- Menjelang melewati mistar, kepala diputar kesamping (Fosbury ke kiri) pandangan keatas mistar, sikap badan mulai membusur keatas agar punggung tidak menyentuh misatar. Saat itu badan berputar pada poros transversal. Kedua lengan rilek kesamping.
- Pada titik ketinggian maksimal, perut dan pinggul didorong keatas sehingga badan benar-benar membusur keatas. Saat itu kedudukan mistar berada bibawah punggung/pinggang, kedua paha sejajar dalam posisi lutut ditekuk rilek, kedua tungkai bawah tergantung vertikal atau agak ditarik kearah pantat. Kedua lengan tangan tetap terentang kesamping. Pandangan bisa kesamping atau kearah perut (dagu ditarik kedada).
- Agar tidak menyentuh mistar, pada saat badan mulai meluncur kebawah, kedua kaki/lutut diluruskan keatas (seperti gerakkan pisau lipat). Pandangan kearah kaki dagu ditarik kedada, kedua tangan terentang kesamping.
Pendaratan
Mendarat dengan bagian punggung terlebih dahulu. Kedua kaki tetap terjulur keatas (jangan sekali-kali ditarik kedada). Kedua tangan terentang kesamping.
Dalam perkembangannya Gaya Flop benar-benar sangat menakjubkan, baik diluar maupun didalam negeri. Dengan gaya ini para pelompat tinggi dunia secara gemilang berhasil mencatat prestasi mengagumkan, antara lain :
a. Putra
- J. Wiszola (polandia) =2, 25 m yang sekaligus memecahkan rekor duia lama 2, 23 m (V. Brumel dengan gaya straddele).
- Wladerimir J. (Rusia) = 2, 33 m
- Lie Hua (RRC) = 2, 37 m
b. Putri
- Rosemarie Ackermann (Jerman Timur) = 1,93 m
- Sara Simeoni (itali) = 2,01 m
Di Indonesia baru tahun 1974 gaya flop mulai kita kenal. Dalam selang waktu relatif singkat, yaitu tahun 1987 pelompat tinggi Suwignyo dengan gaya flop berhasil memecahkan rekor nasional yang bertahan selama 24 tahun dari 1,96 m (Okamona, dengan gaya guling samping) menjadi 1,98 m. Tidak lama kemudian rekor ini diperbaiki lagi menjadi 1,99 m. Beberapa tahun kemudian ketut Widiana (Bali) dengan gaya flop barhasil berhasil memperbaiki rekor nasional tadi menjadi 2,02 m, sekaligus merupakan pelompat tinggi Indonesia pertama yang mampu melampaui ketinggina mistar diatas 2 m. Di bagian putri, Sri Purwidiati berhasil memecahkan rekor nasioanl dari 1,60 m (Sukesti) menjadi 1,62 m. Kemudian rekor ini di pecahkannya lagi menjadi 1,66 m.
Namun demikan gaya flop ini kurang dapat berkembang dan tersebar secara meluas di masyarakat termasuk di sekolah-sekolah. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain :
- Ditinjau secara teknis gaya flop memang agak sulit dan menuntut daya koordinasi yang cukup tinggi.
- Kurangnya kemampuan para guru/pembina olahraga (khususnya atletik) untuk memahai tentang gaya flop, baik dalam segi teori maupun pelaksanaannya.
- Sulitnya dalam pengadaan alat-alat fasilitas, terutama mengenai alas pendaratan (kasur busa atau bahan sejenisnya).
- Putaran pada as vertikal (saat akan membelakangi mistar)
- Putaran pada as horizontal (saat melewati mistar)
- Putaran kombinasi antara pada as horizontal dan transversal
Analisa gerakkan Gaya Flop sebagai berikut :
- Pada mulanya awalan yang dilakukan oleh Fosbury berbentuk lingkaran/melengkung (kurve) hampir setengah lingkaran. Titik awalan dari depan melingkar kekiri (Fosbury bertumpu dengan kaki kanan). Cara melakukan awalan sejenis ini (melingkar) Fosbury mendarat diri pada teori gaya sentrifugal, yaitu suatu benda yang bergerak cepat pada jalur melengkung (melingkar), apabila benda tersebut berhenti mendadak akan terlempar keluar menjauhi titik pusat lingkaran.
Demikian pula pada awalan gaya flop ini, Dengan awalan yang melengkung, setelah bertumpu pihak pelompat akan lebih mudah berputar keluar pad aporos vertical dalam usahanya membelakangi mistar. Namun dalam beberapa segi awalan jenis melingkar ini ada kelemahannya, antara lain :
1) Berlari cepat saat mengambil awalan pada jalur melingkar dengan jari-jari kecil relatif sulit kecil agak sulit dilakukan
2) Keajegan dan ketepatan langkah awal pada setiap lompatan agak sulit di pertahankan.
3) Awalan yang langsung melingkar lebih banyak menuntut tenaga, karena jalur awalan relatif harus panjang.
Itulah sebabnya maka muncul awalan dengan bentuk yang lain, yaitu arahnya tegak lurus atau sedikit serong dari sisi luar, pada tiga langkah terakhir baru berbelok/melengkung kedalam kearah titik tumpu.
Dengan kedua jenis awalan ini kelemahan awalan melingkar dapat dihindari. - Langkah awal pada gaya flop lebih cepat dibanding dengan gaya straddle, karena semakin cepat laju awalan akan mempermudah timbulnya gerak putaran keluar pada poros vertical setelah tumpuan dilakukan.
- Banyaknya langkah sekitar 9 sampai 15 langkah tergantung kemantapan dari kemampuan masing-masing pelompat
- Bertumpu dengan kaki yang terjauh dari mistar (kaki laur).
- Trik tumpuan berada pada jarak sekitar 60 - 100 cm dari mistar
- Saat akan bertumpu berat badan diturunkan dengan cara menekuk kaki tumpu tumpuan sekitar 130 - 160 derajad. Sikap badan relatif tetap tegak (tidak perlu condong kebelakang), agar gerakkan putaran keluar pada poros vertikal tidak mengalami hambatan.
- Saat tumpuan, kaki bebas tidak perlu diayun lurus pada lutut paha saja yang diangkat maksimal sehingga pinggul dan agak diputar kearah kaki tumpu (inipun untuk mempermudah timbulnya putaran pada as vertikal).
- Saat bertumpu ayunan tangan bisa secara ganda atau dengan cara biasa saja.
- Saat kaki tumpu lepas dari tanah, badan mulai diputar keluar pada poros vertikal untuk membelakangi mistar, paha kaki bebas (kaki ayun) tetap diangkat setinggi pinggul, tungkai bawah ditekuk rileks pada lutut.
- Menjelang melewati mistar, kepala diputar kesamping (Fosbury ke kiri) pandangan keatas mistar, sikap badan mulai membusur keatas agar punggung tidak menyentuh misatar. Saat itu badan berputar pada poros transversal. Kedua lengan rilek kesamping.
- Pada titik ketinggian maksimal, perut dan pinggul didorong keatas sehingga badan benar-benar membusur keatas. Saat itu kedudukan mistar berada bibawah punggung/pinggang, kedua paha sejajar dalam posisi lutut ditekuk rilek, kedua tungkai bawah tergantung vertikal atau agak ditarik kearah pantat. Kedua lengan tangan tetap terentang kesamping. Pandangan bisa kesamping atau kearah perut (dagu ditarik kedada).
- Agar tidak menyentuh mistar, pada saat badan mulai meluncur kebawah, kedua kaki/lutut diluruskan keatas (seperti gerakkan pisau lipat). Pandangan kearah kaki dagu ditarik kedada, kedua tangan terentang kesamping.
Pendaratan
Dalam perkembangannya Gaya Flop benar-benar sangat menakjubkan, baik diluar maupun didalam negeri. Dengan gaya ini para pelompat tinggi dunia secara gemilang berhasil mencatat prestasi mengagumkan, antara lain :
a. Putra
a. Putra
- J. Wiszola (polandia) =2, 25 m yang sekaligus memecahkan rekor duia lama 2, 23 m (V. Brumel dengan gaya straddele).
- Wladerimir J. (Rusia) = 2, 33 m
- Lie Hua (RRC) = 2, 37 m
b. Putri
- Rosemarie Ackermann (Jerman Timur) = 1,93 m
- Sara Simeoni (itali) = 2,01 m
Di Indonesia baru tahun 1974 gaya flop mulai kita kenal. Dalam selang waktu relatif singkat, yaitu tahun 1987 pelompat tinggi Suwignyo dengan gaya flop berhasil memecahkan rekor nasional yang bertahan selama 24 tahun dari 1,96 m (Okamona, dengan gaya guling samping) menjadi 1,98 m. Tidak lama kemudian rekor ini diperbaiki lagi menjadi 1,99 m. Beberapa tahun kemudian ketut Widiana (Bali) dengan gaya flop barhasil berhasil memperbaiki rekor nasional tadi menjadi 2,02 m, sekaligus merupakan pelompat tinggi Indonesia pertama yang mampu melampaui ketinggina mistar diatas 2 m. Di bagian putri, Sri Purwidiati berhasil memecahkan rekor nasioanl dari 1,60 m (Sukesti) menjadi 1,62 m. Kemudian rekor ini di pecahkannya lagi menjadi 1,66 m.
Namun demikan gaya flop ini kurang dapat berkembang dan tersebar secara meluas di masyarakat termasuk di sekolah-sekolah. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain :
- Ditinjau secara teknis gaya flop memang agak sulit dan menuntut daya koordinasi yang cukup tinggi.
- Kurangnya kemampuan para guru/pembina olahraga (khususnya atletik) untuk memahai tentang gaya flop, baik dalam segi teori maupun pelaksanaannya.
- Sulitnya dalam pengadaan alat-alat fasilitas, terutama mengenai alas pendaratan (kasur busa atau bahan sejenisnya).
Pengertian,Tujuan,Macam-Macam Gaya Pada Lompat Tinggi
Reviewed by fendi
on
February 02, 2017
Rating:
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete