Cerpen "Derita Manis Menjadi Satpam Sekolah" Karya Aryaputra

Derita Manis Menjadi Satpam Sekolah

Karya :Muh.Aryaputra/34

Waktu itu adalah hari senin, 20 November 2017 , ya seperti biasa aku kembali menjalani kegiatan yang sama di tempat yang seperti nya sudah bosan untuk ku lihat, bagaimana tidak,menjadi seorang satpam sekolah yang sudah bertahun-tahun kujalani adalah sebuah pekerjaan yang mudah bagiku, bahkan bisa dibilang pekerjaan ini tidak memiliki tantangan yang berarti untukku layaknya seorang polisi yang bertugas menangkap perampok ataupun tentara yang sedang berpatroli di hutan, pekerjaan hansip yang berkeliling rumah warga setiap malam pun masih lebih penting dari pekerjaan ku sekarang,setidaknya itulah pemikiranku sebelum kejadian ini tiba.. .
***
Kejadian ini berawal pada senin dini hari,aku yang baru bangun pada pukul 4 pagi seperti biasa mengambil handuk dan baju untuk ke kamar mandi yang berada di lantai 1,maklum.. aku adalah seorang pria yang berusaha mengadu nasib di daerah orang sehingga hanya tinggal di kos-kosan,namun keadaan ini patut kusyukuri,betapa tidak,pemiliki kos-kosan ini adalah seorang bapak pengusaha yang menjadi atasan pamanku di desa sehingga aku diberi kelonggaran dalam hal bayar-membayar kamar kos,hal ini bagaikan rejeki setiap bulan mengingat daerah yang kutinggali sekarang adalah Kota Jakarta yang apa saja mahal,apalagi saya tinggal dan bekerja di daerah elit ibukota ini.
Setelah mandi,akupun pergi ke kamar untuk melaksanakan salat shubuh dan sarapan pagi,hari ini aku berencana untuk datang tepat waktu karena hari ini adalah hari senin sehingga aku tidak ingin mengecewakan dewan guru dan staf tata usaha di sekolah karena terlambat di hari pertama.Setelah sarapan pagi,motor supra yang sudah 9 tahun bersamaku ini kunyalakan untuk dipanaskan,akupun berangkat ke sekolah dengan cepat.
***
Akupun sampai di SMA Jenderal Ahmad Yani Jakarta,tempat aku bekerja, begitu aku memarkirkan motorku di parkiran karyawan,ternyata bu kepala sekolah sudah berdiri menanti kedatanganku di gerbang sekolah dengan wajah sumringah.
”Wah pasti dia ingin memberikan pujian kepadaku karena sudah datang tepat waktu” batinku. Akupun pura-pura tidak melihat kepala sekolah saat melewati gerbang,namun saat aku melewati kepala sekolah,ternyata dia tidak menyapaku,melainkan sedang menyapa Pak Presley yang berada di belakangku.
”Owalah,ternyata gua yang kegeer-an”.Setelah berada di dalam sekolah,akupun segera membuka kunci pintu kelas-kelas di sekolah,tak lupa pula aku menyiapkan mimbar di lapangan karena sebentar lagi upacara bendera segera dimulai.Namun tak lama setelah menyiapkan mimbar,tiba-tiba seorang karyawan sekolah menghampiriku , ”Pak Satpam,bapak bisa bantu saya sebentar?” ,”Tentu mas, apa yang dibutuhkan sekolah ini akan saya kerjakan dengan mudah” timpalku.
“Apakah bapak bisa menemani sebuah rombongan untuk melakukan kunjungan kerja di sekolah kita?” ,”Ooooh Cuma itu? Ya sudah biar saya yang kerjakan,kunjungan kerja dari luar sudah biasa saya tangani”.Karyawan itu pun membalas ”Hari ini orang-orang dari sekolah SMA Suzuran dari Kota Kyoto di Jepang akan datang ke sekolah kita mewakili sekolah mereka untuk melakukan kunjungan kerja di Indonesia,kami mohon bapak untuk menemani delegasi sekolah Jepang untuk menunjukkan fasilitas-fasilitas di sekolah kita,karena itu anda diharapkan berpakaian rapi dan sigap menjawab pertanyaan mereka” kata karyawan itu.”Waduh,orang jepang?! Ngapain mereka ke sini?” batinku.Nyali ku yang semula tinggi pun tiba-tiba menciut mendengar perkataan karyawan tersebut, aku pun menjawab,”Tanpa mengurangi rasa hormat,saya meminta maaf tidak bisa menemani mereka karena saya bahkan tak tahu bahasa inggris,dan anda menyuruh saya untuk menjawab pertanyaan orang jepang? Itu sama saja menghancurkan reputasi sekolah ini,lebih baik anda menyuruh orang lain saja,terus apa nama sekolahnya? Suzuran? Sepertinya nama itu terdengar familiar bagiku”,karyawan itu pun membalas “Untuk masalah itu bapak tenang saja ,sekolah sudah menyiapkan penerjemah bahasa jepang,jadi bapak tinggal menemaninya saja”.”Okelah kalau begitu,saya akan bersiap”.
45 menit kemudian,rombongan dari jepang itu pun tiba,guru-guru dan karyawan sekolah,termasuk saya tentu saja, langsung menjamu mereka di gerbang pintu,Namun masalah yang menjadi komplikasi cerpen ini pun datang,penerjemah ku ternyata tak datang,pernerjemah itu menelepon tata usaha bahwa dia dan temannya tak bisa memandu rombongan jepang hari ini karena mobilnya mogok dan dalam surat kegiatan,hanya aku dan penerjemah itu yang menjadi pemandu,sehingga akhirnya hanya aku saja yang menemani rombongan, wajahku pun seketika menjadi pucat dan bingung bagaimana aku akan berbicara dengan orang –orang jepang itu... ,”Matilah aku,saya mau bilang apa?” dengan perasaan takut dan bingung pun,aku menemani mereka melihat fasilitas sekolah ini.Setelah mereka melihat-lihat beberapa bangunan di sekolah,akupun memberanian diri untuk berbicara kepada mereka walaupun memakai bahasa inggris”This is a biology preparation room sir” kataku.Mendengar perkataanku tadi,rombongan tersebut hanya tersenyum padaku,mukaku pun kembali pucat,”Pintarnya aku,kenapa aku memakai bahasa inggris,pasti mereka tidak mengerti”.Kamipun kembali melanjutkan perjalanan.
Setelah mengunjungi ruang biologi,kami sampai di kantin sekolah,mereka terlihat begitu penasaran denga makanan dan minuman yang dijual di kantin sehingga seseorang dari mereka bertanya kepada ibu penjaga kantin,aku yang menemani rombongan dari luar pun melihat mereka berbicara,”Hah! Pasti ibu itu tidak bisa bicara dengan orang jepang itu,heheh” ,Ternyata eh ternyata,ibu itu malah akrab berbicara dengan mereka,”Apa? Ini tak mungkin! Mana bisa ibu itu berbahasa jepang,udah gitu mereka ketawa-ketawa lagi,masa gua kalah sama dia?” kataku.
***
Setelah mengunjungi kantin,kami pergi ke lantai 3 untuk melihat-lihat kebun sekolah.. , di kebun itu sudah ditunggu oleh penjaga kebun sekolah,aku yang tak bisa berbahasa jepang pun hanya menunggu mereka dari kejauhan saja,berharap orang-orang itu tidak mengajakku mengobrol.Namun tak disangka,penjaga kebun itu malah mengajak mereka berbicara sambil memperlihatkan bunga-bunga yang ada di kebun,dan sekali lagi,orang-orang jepang itu terlihat menikmati apa yang dibicarakan oleh si penjaga kebun,akupun berkata “Ah sudahlah,memang sekolah ini adalah sekolah yang bagus,jadi wajar kalau semua orang disini bisa berbahasa asing”,akupun hanya kembali terdiam di sudut kebun dan kembali berpikir keras bagaimana caranya agar aku bisa untuk setidaknya berbicara kepada orang jepang walaupun hanya sekali saja,setelah berpikir sekian lama,akupun mendapatkan sebuah ide,”Sudah kuduga handphone ini akan berguna untukku” kataku.Ya,aku mencoba mencari kata sapaan berbahasa jepang di internet,akupun berhasil mendapatkan beberapa kalimat,setelah itu,aku berusaha untuk menghapalkan beberapa kalimat untuk dipakai berbicara kepada orang-orang jepang itu.Akhirnya,Aku memberanikan diri untuk meyapa mereka,dengan mulut yang masih terbata-bata aku berkata “Senhoras e Senhores, este é o quarto do professor” ,setelah mendengar perkataanku tersebut,sontak seisi rombongan terdiam,termasuk aku,dan beberapa lama kemudian,mereka semua tertawa terbahak-bahak,bahkan ada seseorang yang kuingat tertawa dengan keras sampai berguling-guling,aku berpikir apa kata-kata yang salah kuucapkan,setelah mengecek hp ku beberapa saat,tenyata aku salah memasukkan bahasa terjemahan di internet.. , bahasa yang ku terjemahkan ternyata adalah bahasa portugis.”Haaaah kenapa ini bisa terjadi? Hancurlah karirku di sekolah ini” batinku.Setelah salah mengucapkan kalimat kepada rombongan itu,akupun seakan menyerah dengan mereka,aku hanya menemani dan mengawal mereka dari kejauhan saja , namun satu hal yang membuatku penasaran dan iri adalah,setiap orang yang mereka temui di sekolah,pasti bisa berbahasa jepang dan mampu untuk menjawab pertanyaan orang-orang jepang tersebut,mulai dari siswa sekolah,guru-guru di lapangan,bahkan seorang tukang sampah yang kebetulan lewat di depan sekolah pun mampu menjawab pertanyaan mereka.”Ada apa ini,apakah negara ini menjadikan bahasa jepang sebagai bahasa kedua? Kenapa aku tidak tahu?!” ,aku yang kebingungan mencoba berpikir keras sambil tetap megikuti rombongan dari belakang dan bertanya-tanya di dalam kepala mengenai apa yang sekarang menimpaku ini.
***
            Setelah beberapa jam melihat-lihat fasilitas di sekolah,rombangan tersebut kembali untuk singgah di sebuah kantin di sudut sekolah,kulihat mereka sedang memesan makanan di kantin itu,akupun juga turut memesan nasi goreng karena aku juga lapar,lapar karena memang belum makan siang dan juga lapar karena sedang stress.Setelah aku menerima makanan ku,hal yang aneh pun kembali muncul,orang-orang jepang itu kembali “berulah” kepadaku,kali ini bukann bahasa yang menjadi masalah,namun kali ini mengenai makanan yang mereka santap.Akupun berbicara dalam hati “Mereka kan orang jepang,kok memesan gado-gado,terus temannya malah makan jengkol?! Wah kayaknya mereka habis dibodohi sama bu kantinnya” . Setelah menyantap makanan,kami pun serentak kembali melanjutkan kunjungan kerja,sampai tak terasa,jam sudah menunjukkan pukul 11.45,jam istirahat pun tiba,aku yang lelah badan dan pikiran pun mengambil air wudhu dan menuju ke musholla sekolah untuk melaksanakan salat dzuhur.Akupun masuk ke musholla,namun yang kulihat setelah itu kembali membuatku terkejut,ada 2 orang jepang dari rombongan tersebut yang ikut melakasanakan salat bersamaku,ya agama memang tidak memandang orang dan suku,tetapi setahuku aku tak pernah melihat orang jepang yang beragama islam,sehingga kejadian ini membuatku semakin penasaran dengan mereka.
            Setelah salat,aku kembali mengawal rombongan itu,dan seperti biasa aku menjaga mereka hanya dari kejauhan,untuk menghindari kejadian yang memalukan sebelumya terjadi lagi,dan seperti biasa juga,mereka kembali mengajak warga-warga sekolah untuk berbincang,hal ini pun tak lagi membuatku terkejut,ya memang aku yang tidak bisa berbahasa asing,siapa suruh bekerja di sekolah favorit,kataku.
***
            Akhirnya kegiatan kunjungan kerja ini pun berakhir pada pukul 15.00 , orang-orang jepang itu pun bersiap untuk pulang dan menunggu bus penjemput,aku yang dari tadi sudah muak di sini merasa sangat senang mendengar rombongan itu berkemas untuk segera pulang,Namun tiba-tiba ibu kepala sekolah mendatangiku dan berkata padaku “Halo mas Fendi,bagaimana dengan kunjungan kerjannya? Apakah lancar?” ,”Alhamdulillah kegiatan nya berjalan sangat lancar bu” kataku.”Apakah orang-orang itu menikmati kegiatan ini?”,”Ya,mereka sangat menikmati kegiatan ini,apalagi hampir seluruh warga sekolah sudah mengerti bahasa jepang sehingga bisa diajak berbicara oleh seluruh rombongan” timpalku lagi.Namun,ibu kepala sekolah seketika terkejut ,”Loh? Tenyata warga sekolah semuanya tahu bahasa jepang ya? Saya saja tidak tahu,bagaimana mereka bisa mengerti?” tanya ibu itu.Aku pun santai berkata “Ya,mana saya tahu bu,ini kan sekolah favorit jadinya wajar-wajar aja kalau mereka tahu bahasa asing” sambil berbicara dalam hati mengapa kepala sekolah ini tak tahu perihal warga sekolah yang mampu berbahasa asing,bukankah dia yang mencanangkan kegiatan ini?.Kemudian bu kepala sekolah berkata,”Baiklah kalau begitu,berarti saya anggap kegiatan ini berhasil,dan saya berharap laporan dan hasil kunjungan yang akan dibicarakan oleh Pak Takao akan bernada positif besok hari”.Aku yang mendengar kalimat itu pun terkejut,”Apa?! Besok mereka akan melaporkan hasil kunjungan? Dan siapa itu Pak Takao?” kataku.”Pak Takao adalah ketua perwakilan rombongan yang akan bertemu dengan saya untuk melaporan hasil kunjugan kerja selama satu hari disini,berdasarkan apa yang kamu katakan kepada saya tadi,karena itu saya berharap yang baik besok” kata bu kepala sekolah.”Ehhhh.. baiklah bu semoga besok mereka tidak datang,eh maksud saya datang bu heheh,baiklah bu,kalau begitu saya pulang dulu,karena jam kerja saya sudah selesai” ucapku.”Oke mas,sampai bertemu besok ya!”,”Matilah aku.. eh iya bu sampai bertemu besok” kataku terbata-bata.
***
            Akupun mengambil motor supraku dan melakukan perjalanan pulang menuju rumah,di tengah perjalanan ,kata-kata bu kepala sekolah tadi terus membayangiku selama perjalanan,aku khawatir apa yang terjadi kalau orang jepang itu melaporkan hal yang tidak baik tentang diriku,sudah pasti pekerjaanku menjadi taruhannya,apalagi setelah melakukan hal yang bodoh tadi siang,bukan tak mungkin orang-orang jepang itu menganggap bahwa satpam sekolah ini tidak mampu bekerja dengan baik sehingga pantas dipertanyakan, aku yang tak mau hal itu terjadi pun kembali memutar otak mencari solusi agar besok saat bertemu Pak Takao,aku bisa membela diri.
            Sesampainya di kos-kosan ku,aku segera membuka hp ku untuk sekadar googling di internet sambil mencari solusi-solusi yang bisa membantuku nanti besok,Namun hingga larut malam kemudian,aku tak bisa mendapatkan ide apapun,walaupun sudah 2 piring mie goreng ku santap,tetapi tetap saja otak ini tak memberikan apapun.. , karena itu aku mengambil jalan terakhir,handphone yang ku genggam dari tadi ini kupakai untuk belajar percakapan bahasa jepang,dan tentu saja kali ini aku sudah memeriksa bahasa nya agar tak salah lagi memasukkan terjemahan.Hal ini kulakukan agar setidaknya aku bisa membela diri kepada Bu kepala sekolah dan Pak Takao bahwa sebenarnya aku bisa berbahasa jepang tetapi aku hanya tak berani untuk memamerkannya. 2 jam kemudian,akhirnya aku berhasil mempelajari bahasa jepang berkat 30 menit dari google translate dan sisanya dari menonton anime kesukaanku,dengan bahasa yang sudah kupelajari ini,kuharap besok aku bisa pulang dari sekolah dengan seragam satpam yang masih terpakai di badanku.
***
            Keesokan harinya,hari yang menentukan karirku pun tiba,dengan wajah yang pucat dan energi yang belum maksimal karena tidur larut malam,akupun bergegas untuk segera berangkat ke sekolah,tak lupa pula aku merapikan seragam satpam ku ini karena belum tentu aku masih akan memakai baju ini ketika pulang dari sekolah nanti.Motor ku yang sudah kupanaskan pun kukendarai untuk menuju ke sekolah.
            Sesampainya di sekolah,seperti biasa aku memarkirkan motorku di tempat parkir karyawan,setelah itu aku bersiap untuk ke ruang kepala sekolah untuk menunggu Pak Takao yang akan mengunjungi ruang itu.”Selamat pagi bu” ucapku kepada kepala sekolah.”Selamat pagi mas Fendi,silahkan duduk,Sebentar lagi Pak Takao akan datang” ucap bu kepala sekolah. Dan benar saja,tak beberapa lama kemudian,Pak Takao datang memakai setelan kemeja abu-abu bergaris putih dengan membawa seberkas lembaran yang kuyakin itu adalah laporan kegiatan hasil kunjungan kerja mereka selama di sekolah ini.
            Aku dan Kepala Sekolah pun menyapa Pak Takao,”Halo” ucap bu kepsek,Pak Takao pun membalas “Halo” ,aku yang sudah belajar habis-habisan bahasa jepang pun langsung mempraktekkan hasil kerja keras ku kepada orang jepang ini,”Ohayougozaimasu” ucapku kepada Pak Takao,dia pun terdiam sejenak menatapku sambil tersenyum dan kemudian berkata,”Ohayougozaimasu” kepadaku.”Nah itu dia,akhirnya aku bisa berbicara dengan orang jepang” ucapku dalam hati.Bu Kepala sekolah pun mempersilahkan Pak Takao untuk duduk di kursi.Setelah kami bertiga duduk dan menikmati teh bersama-sama.Tiba-tiba Bu kepala sekolah berkata kepada Pak Takao,”Bagaimana kegiatan bapak bersama teman-teman dari jepang? Apakah berkesan bagi anda?” ucap Bu Kepsek,Pak Takao pun terdiam sejenak menatap kami berdua,sontak aku yang terlibat didalam pembicaraan pun sadar kesalahan apa yang Bu kepsek lakukan,aku pun berkata kepada Bu Kepsek “Maaf bu,Pak Takao tidak tahu bahasa....” Namun,belum selesai aku menyelesaikan kalimatku,tiba-tiba Pak Takao memotong pembicaraan kami dan berkata “Alhamdulillah,kegiatan kunjungan kerja kami selama di sekolah kalian sangatlah berkesan,apalagi warga sekolah disini sangat sopan dan enak diajak berbicara”.Aku yang mendengar perkataan Pak Takao pun sontak terkejut sekejut-kejutnya ,aku tidak percaya dengan apa yang barusan kudengar,Pak Takao yang melihat tingkahku pun bertanya padaku “Ada apa pak satpam? Apakah ada yang salah dengan apa yang saya katakan?”.Aku yang masih terkejut pun tetap terdiam sejenak dan bingung dengan situasi aneh ini.. , Bu kepala sekolah yang menyadari reaksi ku pun berkata “Ada apa Mas Fendi?” .”Bu,kenapa orang ini bisa bahasa kita?” ucapku.”Maksudmu pak Takao? ‘Ucap Bu kepsek’,ya,Pak Takao memang fasih berbahasa indonesia,karena dia sudah lama tinggal di Jakarta,bahkan menjadi mualaf disini,dan dia datang ke sekolah kita untuk menjadi ketua dalam kegiatan kunjungan kerja ini” timpal bu Kepsek,”Jadi? Selama ini,bapak bisa berbahasa indonesia?” tanyaku pada Pak Takao,”Ya,tentu saja,dan bukan hanya saya,hampir seluruh orang dalam rombongan kami mampu berbahasa indonesia” ucap Pak Takao.Aku yang semakin bingung pun kembali bertanya,”Berarti,penjaga kebun,bu penjaga kantin,siswa,dan tukang sampah itu..” ,Pak Takao yang mengetahui arah pertanyaanku ini pun membalas ,”Ya,tentu saja,kami berbicara kepada mereka dengan memakai bahasa indonesia,kami tak mungkin berbincang dengan mereka memakai bahasa kami,itu tidak kurang sopan namanya”.Aku yang akhirnya mengerti pun terduduk lemas di kursi dan merenungi kenapa aku tidak bertanya dulu kepada mereka.. , hingga akhirnnya aku pun meminta maaf kepada Pak Takao ,”Pak,saya mohon maaf kepada anda karena tidak mengetahui ini sebelumnya,dan saya juga meminta maaf karena tidak mengajak anda maupun teman-teman anda untuk berbicara” kataku pada Pak Takao,Pak Takao pun tersenyum kepadaku dan membalas “Anda tak perlu meminta maaf Pak,justru kamilah yang berterima kasih kepada anda,karena berkat kemampuan anda untuk berbicara dalam 4 bahasa,kami merasa terkesan dan sadar bahwa sekolah ini memang memiliki warga sekolah yang ramah dan juga berpendidikan,dan anda adalah contohnya” timpal Pak Takao.

            Aku yang mendengar perkataan itu pun merasa lega karena akhirnya karirku belum berakhir sekarang,beberapa saat kemudian Pak Takao pun berpamitan kepada kami untuk meninggalkan sekolah,tak lupa pula aku menyampaikan rasa terima kasih kepadanya dan mengantarnya sampai pintu gerbang sekolah.Setelah Pak Takao pergi,aku pun merenungkan apa yang sudah terjadi selama 2 hari ini,hingga akhirnya aku mendapatkan sebuah kesimpulan yang membuatku tetap menjadi satpam sekolah hingga hari ini,bahwa menjadi seorang satpam ternyata menyenangkan juga.
Cerpen "Derita Manis Menjadi Satpam Sekolah" Karya Aryaputra Cerpen "Derita Manis Menjadi Satpam Sekolah" Karya Aryaputra Reviewed by Muhammad Aryaputra on November 11, 2017 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.